Sumber Photo: Youtube1
Cara Masuknya Virus Polio ke Tubuh
Penyebaran virus polio dapat terjadi melalui kontak langsung dengan tinja penderita polio, atau melalui konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus polio. Virus ini juga dapat menyebar melalui percikan air liur ketika penderita batuk atau bersin, namun proses ini jarang terjadi.
Virus polio dapat menjangkit siapa saja tanpa batasan usia, terutama orang-orang yang belum mendapatkan vaksin polio. Namun studi kasus menunjukkan bahwa sebagian besar penderita polio adalah balita, terutama yang belum menjalani imunisasi polio.
Virus polio sangat mudah menyerang orang-orang yang seperti tersebut di bawah ini:
- Orang yang tinggal di daerah dengan sanitasi buruk atau akses air bersih yang terbatas.
- Wanita yang sedang hamil.
- Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya penderita AIDS.
- Orang yang sedang merawat anggota keluarga yang terinfeksi virus polio.
- Orang yang pernah menjalani pengangkatan amandel.
- Orang yang yang bekerja keras seperti sedang menjalani aktivitas berat atau mengalami stres setelah terpapar virus polio.
- Orang yang bekerja sebagai petugas kesehatan seperti dokter, perawat, yang menangani pasien polio.
- Orang yang sedang melakukan perjalanan ke daerah yang pernah mengalami wabah polio.
Sebagian besar penderita polio tidak menyadari bahwa diri mereka telah terinfeksi polio, sebab virus polio pada awalnya hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Meskipun demikian, penderita polio tetap dapat menyebarkan virus dan menyebabkan infeksi pada orang lain.
Sumber Photo: Youtube 2
Berdasarkan gejala yang muncul, polio dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan, disebut Polio nonparalisis, dan polio yang berbahaya yaitu jenis polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan saraf tulang belakang dan otak secara permanen, disebut Polio paralisis.
Gejala Polio nonparalisis ini muncul 6-20 hari sejak terpapar virus dan bersifat ringan. Gejala berlangsung selama 1-10 hari, dan akan menghilang dengan sendirinya.
Gejala tersebut meliputi:
- Demam
- Sakit kepala
- Radang tenggorokan
- Muntah
- Otot terasa lemah
- Kaku di bagian leher dan punggung
- Nyeri dan mati rasa di bagian lengan atau tungkai
- Hilangnya refleks tubuh
- Ketegangan otot yang terasa nyeri
- Tungkai atau lengan terasa lemah
Secara umum, setelah terkena infeksi, sekitar 0,5% pada kasus Polio, penderita akan mengalami kelemahan otot dan mengakibatkan kelumpuhan. Hal ini dapat terjadi selama beberapa jam sampai beberapa hari. Kelemahan paling sering terjadi pada kaki tetapi kadang-kadang terjadi pada otot-otot kepala, leher dan diafragma. Banyak tapi tidak semua orang sepenuhnya pulih.
Baca Juga:
Pada penderita polio dengan kelemahan otot sekitar 2% sampai 5% dari anak-anak dan 15% sampai 30% dari orang dewasa mati. 25% lainnya mengalami gejala ringan seperti demam dan sakit tenggorokan dan hingga 5% mengalami sakit kepala, leher kaku dan nyeri di lengan dan kaki. Orang-orang ini biasanya kembali normal dalam waktu satu atau dua minggu. Dalam hingga 70% dari infeksi tidak terjadi gejala. Beberapa tahun setelah sembuh sindrom pasca-polio dapat terjadi, dengan perkembangan kelemahan otot yang lambat, sama dengan yang dialami selama infeksi awal.
Tanda-Tanda Polio
Sebagian besar orang yang terjangkit virus polio (sekitar 72 berbanding 100) tidak akan memperlihatkan tanda dan gejala apapun. Namun beberapa yang telah terinfeksi akan menunjukkan tanda dan gejala mirip flu biasa, yang mencakup:
- Sakit tenggorokan
- Demam
- Kecapekan
- Mual
- Sakit kepala
- Sakit perut
Pencegahan dan Pengobatan Polio
Secara medis kedokteran, bila sudah terinfeksi, belum ada obat penawarnya, namun untuk mencegah agar seseorang tidak terinfeksi (terjangkiti virus ini) maka orang itu dapat diberikan vaksin yang aman dan efektif. Ada dua tipe vaksin pencegah polio (diberikan sesuai rekomendasi dokter setelah lebih dahulu meneliti tingkat kesehatan dan kebutuhan tubuh) yaitu: inactivated poliovirus vaccine (IPV) dan oral poliovirus vaccine (OPV).
Sumber Photo: Youtube 3
Karena itu, strategi yang paling efektif untuk memusnahkan polio adalah melakukan pencegahan dengan cara pemberian imunisasi vaksin polio pada setiap anak untuk menghentikan penyebaran virus secara massal. Semakin banyak orang yang tervaksinasi, semakin sedikit kesempatan virus untuk dapat menyebar.
Walau penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin polio; namun, beberapa dosis diperlukan agar vaksin menjadi efektif. Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat merekomendasikan booster vaksinasi polio bagi wisatawan dan mereka yang tinggal di negara-negara di mana penyakit ini terjadi. Setelah terinfeksi tidak ada pengobatan khusus. Pada tahun 2016, polio menjangkiti 42 orang, sementara ada sekitar 350.000 kasus pada tahun 1988. Pada tahun 2014 penyakit ini hanya menyebar di Afghanistan, Nigeria, dan Pakistan. Pada 2015 Nigeria telah menghentikan penyebaran virus polio liar tetapi kembali terjadi pada tahun 20164
Saran-Saran
Jika anda merasa diri anda atau salah seorang anggota keluarga anda terinfeksi virus polio, maka segeralah ke dokter.
Catatan Kaki:
1 NET. JATIM - PEKAN IMUNISASI POLIO⇗, Screenshot menit 1:01, Youtube
2 Imunisasi bayi 5 bulan DPT dan Polio 💖 Ekspresi bayi 5 bulan disuntik⇗, Screenshot menit 1:41, Youtube
3 Suasana Vaksin Polio di TVS Mallengkeri⇗, Screenshot menit 0:14, Youtube
4 Poliomielitis⇗, Wikipedia.
1 NET. JATIM - PEKAN IMUNISASI POLIO⇗, Screenshot menit 1:01, Youtube
2 Imunisasi bayi 5 bulan DPT dan Polio 💖 Ekspresi bayi 5 bulan disuntik⇗, Screenshot menit 1:41, Youtube
3 Suasana Vaksin Polio di TVS Mallengkeri⇗, Screenshot menit 0:14, Youtube
4 Poliomielitis⇗, Wikipedia.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda sesuai dengan topik postingan. Jangan lupa untuk mengikuti update berita kesehatan melalui twitter @Quantum_Energi