Minggu, 29 September 2019

Penyakit Diabetes Mellitus - Gejala Gejala

Diabetes termasuk penyakit tidak menular (PTM) namun saat ini telah menjadi ancaman serius penduduk dunia termasuk Indonesia. Diperkirakan sudah mencapai lebih dari 10 juta orang yang terkena diabetes di Indonesia.

gambar penyakit gula diabetes mellitus kencing manis

Diabetes merupakan penyakit pembunuh dan menempati urutan nomor ke-6 yang paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia. Adapun jenis penyakit yang paling mematikan yang menempati nomor kesatu dan nomor kedua diduduki oleh penyakit jantung dan stroke, tapi itu tidak berdiri sendiri dan penyebabnya yang terbanyak adalah diabetes.

Ancaman diabetes mellitus tentunya menjadi salah satu masalah kesehatan utama yang menyedot perhatian besar di Indonesia. Sebagai upaya mengedukasi dan mengingatkan masyarakat akan bahaya penyakit ini, setiap tahun Indonesia memperingati Hari Diabetes Nasional tanggal 18 April.

Deskripsi Penyakit Diabetes
Diabetes adalah penyakit yang prosesnya berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang terletak di belakang lambung. Di Indonesia, masyarakat lokal menyebut penyakit ini dengan nama penyakit kencing manis atau penyakit gula.

Menurut American Diabetes Association, Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia kronis yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, defek kinerja insulin, atau kedua-duanya, juga dapat disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, pembuluh darah.

Penyebab Diabetes Mellitus
Pola makan modern yang tidak sehat, disertai intensitas makan yang tinggi dan stres yang menekan sepanjang hari, terkena obesitas, membuat kadar glukosa darah sangat sulit dikendalikan. Pada penderita Diabetes Mellitus (DM) akan terjadi peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) karena glukosa yang diserap dari makanan oleh usus yang kemudian masuk ke dalam darah tidak dapat dipindahkan ke dalam sel otot, ginjal, adiposit, dan tidak dapat diubah menjadi glikogen dan lemak. Keadaan tersebut terjadi akibat adanya kekurangan sekresi dan atau kerja insulin serta glucose carrier (pengangkut glukosa ke dalam sel) sehingga banyak glukosa yang tertimbun dalam darah atau terjadi hiperglikemia.

Gejala Penyakit Diabetes
Seringkali penyakit diabetes tidak disadari sejak dini ketika ia mulai terjadi pada diri seseorang bahkan banyak orang yang tidak menyadari jika dirinya sudah terkena penyakit ini sejak bertahun-tahun lamanya.  Namun begitu dengan mengenali gejalanya sejak awal, maka anda akan dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat untuk segera melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan.

Berikut ini tanda-tanda awal untuk segera melakukan pemeriksaan cek gula darah:

  • Jika sering merasa kehausan
  • Mudah merasa lapar 
  • Buang air kecil yang sering, khususnya malam hari 
  • Luka yang lambat pulih 
  • Berat badan menurun secara drastis tanpa sebab yang jelas 
  • Lemas, lesu, dan tidak bertenaga 
  • Pandangan buram Rasa sakit atau mati rasa pada kaki dan tangan 
  • Mudah terkena infeksi, entah itu di kulit, gusi dan mulut, atau di area genital
  • Gatal di area selangkangan atau area genital 
  • Kulit menghitam, terutama di bagian lipatan ketiak. leher, dan selangkangan 
  • Terdapat beberapa kemungkinan tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. 
  • Selain itu, masih ada kemungkin beberapa gejala lainnya (sebaiknya konsultasikan kepada dokter pribadi anda).

Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus
Salah satu faktor utama yang paling penting dalam pencegahan dan penatalaksanaan penyakit diabetes mellitus adalah menjaga berat badan ideal (menjauhkan diri dari obesitas). Sayangnya, Indonesia sebagai negara berkembang saat ini mengalami double burden dalam hal permasalahan gizi, di mana kita dihadapkan dengan masalah kekurangan gizi (seperti malnutrisi dan stunting) yang sama beratnya dengan kelebihan gizi (seperti overweight dan obesitas).

Sejauh ini tindakan preventif yang paling penting adalah konsumsi diet dengan komposisi seimbang berupa karbohidrat (60-70%), protein (10-15%), dan lemak (20-25%). Kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, usia, stress, dan kegiatan jasmani untuk mencapai berat badan ideal. Jika dengan pengaturan diet (minimal selama 3 bulan) dan kegiatan jasmani teratur kadar glukosa darah masih belum baik maka dapat dipertimbangkan pemakaian obat antidiabetika oral.

Selain itu, untuk mencegah dan mengobati penyakit diabetes mellitus bisa juga dengan mengosumsi obat-obatan tradisional alami yang sesuai, seperti yang saat ini mulai menjadi kebiasaan yang berkembang di lingkungan sosial masyarakat. Tanaman obat bersifat kompleks dan organis yang cocok untuk tubuh yang juga bersifat kompleks dan organis, sehingga tanaman obat dapat disetarakan dengan makanan, minuman, suatu bahan yang dikonsumsi dengan maksud merekonstruksi organ atau sistem yang rusak.

Baca Juga:

Berbagai kandungan bahan aktif, seperti acalyphamide, aurantiamide, acalyphine, beta-sitosterol-beta-d-glucoside, calcium oxalate, gamma-sitosterol-acetate, HCN, quebrachitol, succinimid, tannin, dan triacetonamine memiliki berbagai efek farmakologi, diantaranya efek antidiabetik,

Berbagai herba hipoglikemik, efek antioksidan dapat juga dimanfaatkan untuk menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi sehingga dapat digunakan menjadi terapi DM. Namun kandungannya sebagai terapi DM belum banyak diketahui dan dimanfaatkan.

1 komentar:

  1. Apa ya nama tanaman obat yang mudah ditemukan di sekitar pekarangan rumah banyak orang dan bisa digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit diabetes atau kencing manis? thaks

    BalasHapus

Silahkan berikan komentar anda sesuai dengan topik postingan. Jangan lupa untuk mengikuti update berita kesehatan melalui twitter @Quantum_Energi